Tradisi Sambut Ramadhan di Daerah-Daerah Indonesia
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Setiap tahunnya, tradisi ini dilaksanakan saat menyambut bulan suci dan sekaligus menjadi atraksi wisata yang menarik untuk didatangi. Nah, berikut Chelsi merangkum tradisi unik sambut ramadhan pada setiap daerah menjelang bulan suci Ramadhan :
1. Tradisi Santap Daging Bersama Jelang Ramadan di Aceh
Masyarakat Aceh punya tradisi khusus menyambut bulan suci Ramadan. Dua hari sebelum puasa, warga Tanah Rencong membeli daging lembu atau kerbau untuk dimasak, lalu disantap bersama. Tradisi ini sudah berlangsung sejak 400 tahun lalu dan bernama Meugang. Harga daging yang dijual pada hari Meugang atau Madmeugang melonjak drastis. Meski tergolong mahal, tapi itu tidak menjadi masalah bagi masyarakat Tanah Rencong. Sebabnya, jauh hari sebelum Meugang warga sudah mempersiapkan diri untuk membeli daging sesuai kemampuan. Saat Meugang semua orang statusnya sama baik orang kaya ataupun miskin. Mereka semua beli daging untuk dimakan bersama keluarga. Tradisi Meugang ini sudah dilakukan sejak masa Sultan Iskandar Muda memimpin Aceh.
Baca juga: 3 Cara Asyik Ngabuburit Ala Chelsi
2. Tradisi Gerebek Apem di Jombang
Warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur punya cara unik untuk sambut Ramadhan, yakni Gerebek Apem. Di tradisi ini, warga memperebutkan 21 gunungan kue apem yang dipercaya sebagai simbol permohonan ampun kepada Allah SWT. Gerebek Apem diawali dengan kirab gunungan dari GOR Merdeka Jombang menuju Ringin Contong di Jalan Gus Dur. Sedikitnya 21 gunungan dari kue apem diarak membelah ribuan warga yang memadati jalan. Gerebek Apem sebagai tradisi warga Jombang sejak puluhan tahun silam untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Kue apem mempunyai filosofi yang harus selalu menjadi pegangan warga kota santri. Apem dalam bahasa arab adalah afwan, artinya meminta pengampunan dari Allah SWT.
3. Tradisi Sambut Ramadhan di Padusan, Jateng-DIY
Salah satu cara yang dipercaya untuk bisa menyucikan diri adalah dengan cara mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap kramat. Masyarakat Boyolali di Jawa Tengah adalah salah satu daerah yang masih mempercayai tradisi seperti ini. Setiap menjelang bulan ramadan masyarakat Boyolali akan beramai-ramai mendatangi air terjun atau sumber air lainnya yang dianggap kramat.
Baca juga: Daftar Negara-Negara Yang Ramah Muslim Traveler
4. Permainan Bola Api di Cileunyi
Sementara itu di Cileunyi, menyambut Ramadan, anak-anak Kelurahan Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, bermain bola api. Permainan bola api dilakukan oleh 10 orang anak-anak yang dibagi ke dalam dua tim. Secara umum, permainan bola api yang dilakukan anak-anak ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya. Namun yang membedakan, gawang hanya berukuran satu langkah kaki dan tanpa ada penjaga gawang. Sebelum permainan dimulai, anak-anak berkumpul mengelilingi bola api yang terbuat dari batok kelapa yang telah direndam minyak tanah. Dibimbing salah seorang ustaz, mereka membaca doa sebelum permainan dimulai.
Bicara soal Bulan Ramadan, tandanya sudah semakin dekat pula ke musim mudik lebaran. Belum dapat tiket mudik? Jangan khawatir, karena VAN punya banyak solusi untuk perjalanan mudik kamu. Selain lebih mudah, mudik dengan VAN juga lebih murah karena selalu ada harga terbaik, ke mana pun. Belum bergabung menjadi member VAN? segera daftar, gratis sekarang di www.travelagent.co.id